29 Desember 2011

Bulutangkis Terancam Tidak Dipertandingkan pada Olimpiade 2020


Wah, gue kaget banget tu dengar berita itu


Tadi pagi, gue baca di koran gini

Bulutangkis belum pasti dipertandingkan pada Olimpiade 2020, di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 aja, bulutangkis entah dipertandingkan entah enggak.

Alasannya ternyata karena Bulutangkis termasuk olahraga kurang populer nomor 2 di dunia. Gilak laah!

Gue dari sd lagi main bulutangkis, malah dibilang gak populer. Wah, gimana ni?

Survei mengatakan, bulutangkis hanya diminati oleh orang-orang Asia dan Eropa saja.

Wah, parah ni. Ayo, bagi kalian para pecinta bulutangkis, jadikan bulutangkis sebagai olahraga paling populer di dunia. Biar kita bisa melihat para jagoan-jagoan Merah Putih untuk dapat mengukir prestasi gemilang, sehingga akan dapat membanggakan bangsa Indonesia.


 HIDUP BULUTANGKIS!!!!!


Sumber : Riau Pos, hari Kamis 29 Desember 2011

28 Desember 2011

Markis Kido/Hendra Setiawan, Ganda Putra Andalan Indonesia

Pasti tau kan sama 2 orang diatas? Tau lah, kalian para pencinta bulutangkis masak gak tau sama 2 orang itu?

Mereka ini merupakan ganda putra andalan Indonesia untuk dapat mengharumkan nama bangsa. Tapi sayang ya, akhir-akhir ini prestasi mereka agak sedikit kurang baik. Tapi, gak masalah, pasti mereka akan segera menemukan performa terbaik mereka.

Ini ni ane tampilin profil mereka berdua

Markis Kido
Lahir di Jakarta, 11 Agustus 1984, dia ini anak pertama dari 3 bersaudara dan hebatnya kedua adiknya ini juga mengikutu jejak sang kakak, yaitu menjadi pemain bulutangkis dan juga pemain ganda. Yang satu namanya Bona Septano, oemain ganda putra yang berpasangan dengan Muhammad Ahsan, sedangkan yang satu lagi namanya Pia Zebadiah Bernadet, pemain ganda campuran yang berpasangan dengan Frans Kurniawan. Kalo untuk orang tua mereka, gak tau deh ane. Ini ni profil lengkapnya
         
                 Markis Kido
Tanggal lahir 11 Agustus 1984
Tempat lahir Jakarta,Indonesia
Tinggi 1.65 m (5 ft 5 in)
Berat 62 kg (140 lb)
Asal negara  Indonesia

Hendra Setiawan
Lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada 24 Agustus 1984. Ni profil lengkapnya

       Hendra Setiawan
Tanggal lahir 25 Agustus 1984
Tempat lahir Pemalang
Tinggi 1.81 m (5 ft 11 in)
Berat 72 kg (160 lb)
Asal negara  Indonesia


Prestasi mereka ber-2:
Juara di Kejuaraan Dunia Asia di India
Juara di Djarum Indonesia Open 2005
Juara di China Open 2006
Juara di Kejuaraan Dunia 2007 di Malaysia
Juara di Hongkong Open 2007
Juara di Proton Malaysia Open 2008
Medali emas di Olimpiade Beijing 2008
Medali emas di SEA Games Laos 2009
Medali emas di Asian Games Guangzhou 2010


O iya, mereka pernah menjadi peringkat 1 dunia versi BWF pada tahun 2007, sekarang ame gak tau mereka ada di peringkat berapa. Ane mulai jadi penggemar mereka ni pas Thomas Cup sama Uber Cup 2008 diadain di Jakarta. Tapi, sayang mereka ni kalah di semifinal dari Korea Selatan. Tapi tahun depannya mereka bangkit dan akhirnya sampai ke final. tapi kali ini dikalahkan sama juara bertahan China.


Gak papa deh, semoga aja di Thomas dan Uber Cup 2012 di Wuhan China dan Olimpiade London 2012 mereka akan menorehkan hasil terbaik. Semoga,


MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!!!




Sumber : disini dan disini

27 Desember 2011

26 Desember 2011

Selamatkan Sepakbola Indonesia!!!

Makin hari, makin tak jelas aja nasib persepakbolaan kita ya!

Berawal dari entah bulan berapa, Djohar Arifin Husein terpilih sebagai Ketua Umum PSSI yang baru menggantikan Nurdin Halid. Dia berjanji akan memperbaiki kinerja PSSI selama ini.

Namun malang. Janji tetaplah janji, PSSI kepemimpinan Djohar malah membuat persepakbolaan Indonesia semakin terpuruk. Banyaknya statuta PSSI yang dilanggar dan pelanggaran hasil Kongres PSSI di Bali enatah kapan lupa. PSSI menetapkan 24 klub akan berlaga di Liga Indonesia, hal ini membuat klub-klub yang telah 'berdarah-darah' di kasta bawah untuk masuk ke kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia menjadi sakit hati.

Yang lebih parahnya lagi, klub-klub yang berasal dari Liga Primer Indonesia (LPI) seperti PSM Makassar, Persebaya 1927, Persema Malang, dan Persibo Bojonegoro yang sebelumnya telah mendapatka sanksi berhasil menembus Liga Indonesia tanpa harus bersusah payah.

Apa gak aneh tu? Udah dikasih sanksi, ehhh malah kembali lagi seakan tak berdosa.

PSSI juga mengubah Indonesia Super League (ISL) menjadi Indonesia Premier League (IPL). Itu kan sama aja melanjutkan kompetisi LPI yang telah dilarang FIFA untuk berkompetisi (kalau gak salah ya).

Dan puncaknya, klub-klub yang berlaga di ISL musim sebelumnya menolak untuk berkompetisi. Mereka tetap melanjutkan ISL ke musim 2011/2012. Ini dia 18 klub yang akan telah berlaga di ISL musim 2011/2012 :
  1. Persipura Jayapura
  2. Arema Indonesia (versi ISL)
  3. Persija Jakarta (versi ISL)
  4. Sriwijaya FC (versi ISL)
  5. PSMS Medan (versi ISL)
  6. PSPS Pekanbaru
  7. Persela Lamongan
  8. Persisam Samarinda
  9. Persiba Balikpapan
  10. Persiram Raja Ampat
  11. Persegres Gresik
  12. PSAP Sigli
  13. Persiwa Wamena
  14. Persidafon Dafonsoro
  15. Deltras Sidoarjo
  16. Persib Bandung
  17. Mitra Kukar
  18. Pelita Jaya
    Kalo yang IPL, ane gak mau bikin. Udah terlanjur sakit hati sama PSSI

    Dan ada juga yang lebih parah ni, tau Persipura kan? pada tau donk. Mereka kan musim lalu juara ISL dan ketika itu ISL masih kompetisi resmi PSSI. Dan siapa saja yang juara dibolehkan untuk mengikuti Liga Champions Asia (LCA). Persipura dicoret oleh AFC, bener gak tu?

    PSSI mengatakan bahwa AFC lah yang mencoret Persipura, tapi yang sebenarnya AFC mencoret Persipura atas permintaan PSSI. PSSI meminta untuk Arema IPL atau Persija IPL yang akan mengikuti LCA, tapi AFC tidak menerimanya, yang boleh mengikuti LCA hanyalah Persipura yang juara di musim lalu. Karena itu, PSSI akhirnya meminta AFC untuk mencoret Persipura dan menggantikannya tim di Asia lainnya. Pupus deh harapan kita untuk memiliki wakil di LCA.

    PSSI akhirnya membuat keputusan, pemain yang berlaga di ISL dilarang untuk membela timnas Indonesia. Hal ini membuat pelatih timnas u-23, Rahmad Darmawan mengundurkan diri dari jabatannya. Dia merasa dibatasi untuk memilih pemain. Padahal, ketika memilih pemain yang akan berlaga di SEA Games kemarin, RD diberi kebebasan untuk mencari pemain yang terbaik dari yang terbaik. Tapi sekarang kok dilarang? Aneeh.

    Kalau emang betul tu keputusan, gimana nasib timnas kita?

    Kemarin kita baru saja melihat penampilan gemilang dari timnas u-23 yang berlaga di SEA Games. Ane paling suka penampilan timnas u-23 ni pas lawan Vietnam di semifinal.

    Ini ni saya buat lagi 'The Dream Team of Indonesia' :

    Dari kiri atas : Gunawan Dwi Cahyo, Hasim Kipuw, Diego Michiels, Patrich Wanggai, Kurnia Meiga, Abdul Rahman
    Dari kiri bawah : Titus Bonai, Oktovianus Maniani, Egi melgiansyah (C), Andik Vermansyah, Mahadirga Lasut

    Atau kayak gini biar jelas:
    Kiper : Kurnia Meiga (Arema IPL)

    Bek Sayap : Hasim Kipuw (Persija ISL)
                       Diego Michiels (Pelita Jaya)

    Bek Tengah : Abdul Rahman (Semen Padang)
                        Gunawan Dwi Cahyo (Arema IPL)

    Gelandang : Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
                       Mahadirga Lasut (Mitra Kukar)
                       Oktovianus Maniani (Persiram)
                       Andik Vermansyah (Persebaya 1927)

    Striker : Patrich Wanggai (Persidafon)
                 Titus Bonai (Persipura)

    Kalo kita liat cuma 4 orang yang berlaga di IPL dan mungkin bisa membela timnas nantinya, yaitu Kurnia Meiga, Abdul Rahman, Gunawan Dwi Cahyo, dan  Andik Vermansyah.
    Waduh, gimana nasib persepakbolaan kita nii???

    Moga aja, kisruh akan segera berakhir dan 'The Dream Team of Indonesia' akan dapat bersatu kembali.

    AMIIN!

    MAJU TERUS SEPAK BOLA INDONESIA !!!

      07 Desember 2011

      Legenda Pemain Bulutangkis Indonesia

      Ahaa, setelah banyak membuat postingan tentang bola, lama-lama bosen juga. Akhirnya diputuskan, saya akan membuat postingan tentang salah satu hobi favorit saya yang sempat tergeser ke nomor dua setelah penampilan cemerlang timnas sepakbola Indonesia akhir-akhir ini, yakni BULUTANGKIS.

      Pasti tau donk tentang permainan yang satu ini, selain mudah juga tentunya mengasyikan. Pada kesempatan saat ini, saya akan membuat postingan tentang legenda pemain bulutangkis Indonesia yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

      Ini sih menurut saya aja, kalo ada yang komplain silahkan dikomplain, saya orangnya terbuka kok. Kita mulai ya!

      1. Taufik Hidayat















      Siapa yang gak kenal sama pemain yang satu ini? Salah satu pemain yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Pemain kelahiran Bandung, 10 Agustus 1981 ini pernah dijuluki sebagai 'The Killer Backhand Smash' karena mempunyai smash backhand yang sangat tajam dan dapat membuat lawan mati langkah. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain mengantarkan Indonesia meraih piala Thomas pada tahun 2002 kalau gak salah dan meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004.


      2. Hendrawan















      Pemain ini dianggap sebagai pahlawan kemenangan Indonesia atas Malaysia di final piala Thomas tahun 2002. Pemain kelahiran Malang, 27 Juni 1972 ini berhasil mengalahkan Roslin Hashim dengan pertarungan rubber game 8-7, 7-2, 7-1. Patutlah kita sebut pemain ini sebagi salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Prestasi Hendrawan lainnya antara lain juara dunia bulutangkis 2001 dan medali perak Olimpiade Sydney 2002.

      3. Alan Budi Kusuma
















      Nah, ini dia! Bersama sang istri, Susi Susanti, sempat membuat heboh. Mereka ini sama-sama meraih emas pada Olimpiade Barcelona 1992, sehingga mereka pun dijuluki 'Pengantin Olimpiade'. Aziik.

      4. Liem Swie King

















      Ini dia, salah satu pemain terhebat di Indonesia. Pemain kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 ini dijuluki sebagai 'King Smash' karena mempunyai smash yang sangat keras, cepat, tajam, dan tentu saja mematikan. Kalau udah dia yang melakukan smash, pasti itu masuk dan tidak bisa dikembalikan, kalaupun bisa pasti shuttlecock-nya akan jatuh di luar lapangan permainan. Prestasinya adalah 3 kali juara All England, kalu di piala thomas, saya kurang tahu.


      5. Rudy Hartono














      Ini dia, pemain bulutangkis Indonesia terbaik sepanjang sejarah. Pemain kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1949 ini merupakan peraih titel All England terbanyak sepanjang sejarah, yaitu sebanyak 8 kali dan 7 diantaranya didapatkannya berturut-turut. Sempat ada sebanyak 4 kali All Indonesian Final, diantaranya saat melawan Darmadi, Muljadi, Christian Hadinata, dan Liem Swie King dan semuanya diraih Rudy Hartono dengan kemenangan. Sedangkan ketika tahun 1975, Rudy Hartono gagal meraih juara setelah dikalahkan Svend Pri asal Denmark di final. Tetapi, ada 1 cerita, ketika final All England 1976 yang mempertemukan antara Rudy Hartono dengan Liem Swie King, PBSI krtika itu meminta Liem Swie King agar mengalah untuk membuat Rudy Hartono meraih titel juara yang ke-8. Saya gak tau persis sih, saya dapat informasi ini dari program talkshow Kick Andy di MetroTV yang lupa kapan disiarkan. Mau betul atau tidak, biarkanlah, semuanya telah berlalu.


      Itulah beberapa pemain bulutangkis yang menurut saya cocok disebut legenda. Mungkin itu cuma pemain tunggal putra aja, soalnya saya gak dapat info mengenai tunggal putri dan ganda.


      Sekian, kalau mau komplain silahkan komen. Terima kasih.

      23 November 2011

      Penutupan SEA Games





















       Emang betul ya, penutupan SEA Games ternyata tidak kalah spektakuler dengan pembukaan nya.

      Bukan hanya spektakuler, tapi juga mengharukan. Seperti ketika petenis putri Indonesia, Ayu Fani Damayanti dan atlet softenis Prima Simpatiaji, berpelukan dengan seorang perwakilan atlet dari 10 negara peserta SEA Games. Atlet negara sahabat itu naik ke perahu Sriwijaya yang membawa masing-masing kontingen SEA Games pulang ke negara masing-masing.

      Saat perahu berlayar meninggalkan Indonesia, api SEA Games yang menyala di kaldron sontak padam sebagai tanda berakhirnya pesta masyarakat Asia Tenggara yang digelar setiap dua tahun sekali.

      Juga ada penampilan yang memukau dari Agnes Monica, Giring Nidji, dan Afgan yang menyanyikan lagu 'Wae Wae o' yang belakangan begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.

      Pokoknya banyak lagi deh, betul-betul spektakuler sekaligus mengharukan. Indonesia pun keluar sebagai juara umum dengan 182 emas, 151 perak, dan 142 perunggu. Disusul Thailand dengan 107 emas, 100 perak, dan 120 perunggu dan Vietnam dengan 96 emas, 90 perak, dan 101 perunggu.

      Ini ni gambar penutupan tadi malam






      Ini ni penyerahan bendera SEA Games Federation dari Indonesia


      Ucapan dari Indonesia kepada Myanmar


      Bagus banget ya??

      Semoga aja di Myanmar tahun 2013 nanti, Indonesia akan kembali meraih hasil yang lebih baik lagi. AMIN.

      See you in Myanmar 2013

      22 November 2011

      Tetap Bangga Meski Kalah


















      Timnas U-23 gagal meraih emas SEA Games walau bermain di kandang sendiri. Waduh, pertandingan tadi malam betul-betul panas. Garuda muda kalah lewat adu pinalti.

      Indonesia udah mimpin duluan melalui sundulan Gunawan Dwi Cahyo di menit ke-5. Setelah gol dari Gunawan itu, Malaysia balik mengendalikan permainan. Bahkan nyaris saja membobol gawang Kurnia Meiga melalui sundulan Mahali Jazuli, untunglah masih mampu ditepis oleh Meiga.

      Terus ditekan, Indonesia balik menekan. Titus Bonai berhasil membobol gawang Khairul Fahmi, namun gol dianulir karena wasit menganggap Tibo sudah terlebih dahulu offside. Aduh kurang ajar tu wasit, aturan 2-0 tu.

      Malaysia akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui sundulan M Asrarudin Putra Omar. Sebenarnya sih masih bisa ditahan, tapi Abdul Rahman yang ada dekat sama Asrarudin malah terjatuh, gol deh.

      Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama selesai.

      Di babak kedua, Malaysia tetap meyerang. Tetapi diakhir-akhir babak kedua, Indonesia berbalik menyerang. Indonesia mendapat peluang dari Patrich Wanggai, berawal dari umpan Tibo, kontrol dada dari Wanggai yang terlalu jauh gagal membobol gawang Khairul Fahmi.

      Skor sama kuat berakhir hingga waktu normal berakhir. Sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu (extra time).

      Indonesia mampu mencetak gol melalui Ferdinand Sinaga, namun gol dianulir karena Okto Maniani yang memberikan bola hasil rebound Khairul Fahmi kepada Ferdinand telah terlebih dahulu terjebak offside.

      Di babak kedua perpanjangan waktu skor tidak berubah. Sehingga harus dilakukan adu pinalti untuk menentukan peraih emas sepakbola SEA Games 2011.

      Indonesia mendapatkan giliran pertama. Tibo yang menjadi algojo pertama berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik walau arah bolanya terbaca oleh Khairul Fahmi. Skor 1-0 untuk Indonesia.

      Mahali Jazuli menjadi eksekutor pertama bagi Malaysia mampu mencatatkan gol setelah Kurnia Meiga bergerak ke arah yang salah. Skor 1-1

      Eksekutor ke-2 untuk Indonesia adalah Gunawan Dwi Cahyo. Ketegangan terlihat jelas di wajah Gunawan dan ternyata juga berpengaruh terhadap tendangan pinalti yang dia lakukan. Khairul Fahmi melompat ke arah yang benar tapi gagal mengantisipasinya, namun bola mengenai tiang. Skor tetap 1-1.

      Fandi Othman Mohamad menjadi eksekutor selanjutnya bagi Malaysia dan lagi-lagi gol karena Kurnia Meiga melompat ke arah yang salah. Skor 2-1 untuk Malaysia.

      Kapten Timnas U-23 Indonesia, Egi Melgiansyah menjadi algojo ke-3 mampu memaksimalkan kesempatan itu. Bola ke arah tengah sedangkan Khairul Fahmi melompat ke arah kanan. Skor 2-2.

      Ahmad Fakhri Saarani menjadi algojo ke-3 bagi Malaysia. Dia gagal setelah arah bola berhasil ditebak oleh Kurnia Meiga. Skor tetap 2-2.

      Abdul Rahman menjadi algojo ke-4 bagi Indonesia. Bola berarah sama ketika Egi Melgiansyah mecetak gol dan Khairul Fahmi lagi-lagi bergerak ke arah yang berbeda. Skor 3-2 untuk Indonesia.

      Fadli Mohamad Shas menjadi algojo ke-4 bagi Indonesia. Kurnia Meiga sudah bergerak ke arah yang benar, namun bolanya terlalu cepat. Skor 3-3.

      Ferdinand Sinaga menjadi algojo ke-5 bagi Indonesia. Gagal mencetak gol setelah arah bola terbaca oleh Khairul Fahmi dan akurasinya pun terlalu lemah. Skor tetap 3-3.

      Kapten Timnas U-23 Malaysia, Baddrol Bachtiar menjadi algojo ke-5 bagi Malaysia. Bola sempat diblok oleh Kurnia Meiga, namun Dewi Fortuna belum berpihak kepada Indonesia, bola terus bergulir meuju gawang dan gol. Skor akhir 4-3 untuk Malaysia. Secara keseluruhan, Malaysia menang dengan skor 5-4.

      Sehingga Malaysia berhak atas medali emas, sedangkan Indonesia harus puas dengan medali perak.

      Sedangkan perunggu didapat oleh Myanmar setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 4-1.

      Indonesia gagal mempersembahkan emas setelah penantian selama 20 tahun.

       Ini ni foto-foto hasil pertandingan tadi malam





      Walaupun kalah, kita juga harus tetap berbangga. Kita boleh kalah sekarang, tapi suatu saat kita lah yang terbaik.

      TETAP SEMANGAT GARUDA MUDA!!!!!!!

      20 November 2011

      Garuda Muda Maju ke Final



       Gilaaak!!

      Pertandingan kemaren emang betul-betul panas. Akhirnya, kita bisa menang atas tim tangguh Vietnam dengan skor 2-0. Para garuda muda ni sebenarnya mempunyai banyak peluang, tapi selalu kandas karena penyelesaian akhir yang buruk.

      Ketika peluit ditiupkan, Vietnam langsung menyerang menuju pertahanan Indonesia. Beruntung, bola masih bisa diantisipasi dengan baik oleh barisan belakang Indonesia.

      Indonesia balik menekan. Indonesia membuat peluang pertama melalui Diego Michiels, berawal dari freekick Egi Melgiansyah, Diego melakukan sundulan kepala, tapi mudah saja bagi kiper Vietnam mengantisipasinya.

      Indonesia dapat peluang lagi nih, kali ini dari Okto Maniani. Okto melepaskan crossing, namun bola terlalu tinggi bagi Titus Bonai dan Patrich Wanggai gagal menguasai bola.

      Dapat peluang lagi nih para garuda muda. Berawal dari crossing Hasim Kipuw, Titus Bonai yang tidak terkawal mampu melancarkan shoot, namun berhasil diblok oleh kiper Vietnam, Tran Buu Ngoc.

      Egi Melgiansyah mendapatkan sebuah peluang. Berawal dari pelanggaran oleh pemain Vietnam kepada Diego Michiels yang menghasilkan tendangan bebas, Egi menjadi eksekutor, namun bola yang sempat membentur pagar hidup pemain Vietnam masih mampu ditangkap oleh Tran Buu Ngoc.

      Tran Buu Ngoc betul-betul membuat pemain Indonesia frustasi. Titus Bonai melakukan shoot, namun masih bisa diblok oleh kiper bertinggi 186 cm itu. Namun, kegemilangannya harus dibayar mahal. Berawal dari tendangan penjuru bagi Indonesia, Tran Buu Ngoc masih bisa menangkap bola, namun dia jatuh dengan jatuh yang salah. Kepalanya lebih dulu jatuh, sehingga harus mendapatkan perawatan medis. Pertandingan dihentikan selama sekitar 10 menit.

      Vietnam mendapatkan peluang. Memanfaatkan kelengahan barisan belakang Indonesia, pemain bernomor punggung 7 melepaskan shoot, namun shoot-nya masih lemah dan Kurnia Meiga mudah mengantisipasinya.

      Sampai peluit panjang tanda babak pertama selesai, skor tetap 0-0.

      Indonesia tetap bermain menyerang dan akhirnya garuda muda dapat memecahkan kebuntuan di menit ke-61. Berawal dari pelanggaran kepada Egi Melgiansyah, Patrich Wanggai menjadi eksekutor tendangan bebas dan mampu membuat Tran Buu Ngoc memungut bola dari gawangnya.

      Skor 1-0 untuk Indonesia.

      Indonesia mampu menggandakan kedudukan di menit ke-89. Aksi individu dari Titus Bonai lalu melancarkan shoot dan sempat mengenai salah satu pemain Vietnam, bola berubah arah dan Tran Buu Ngoc yang tidak dalam posisi yang bagus gagal menghalau bola.

      Skor 2-0 untuk Indonesia bertahan sampai wasit meniupkan peluit panjang.

      Indonesia terakhir kali ke final pada SEA Games 1997 di Jakarta, ketika itu Indonesia hanya mampu meraih perak setelah dikalahkan tim kuat Thailand.

      Ini ni videonya




      Susunan pemain : 
      VietnamVietnam: Tran Buu Ngoc, Au Van Hoan, Ngo Hoang Thinh, Hoang Dinh Tung, Nguyen Trong Hoang, Le Van Thang, Nguyen Van Quyet, Chu Ngoc Anh, Truong Huynh Phu, Pham Than Luong, Lam Anh Quang

      IndonesiaIndonesia: Kurnia Meiga, Gunawan Dwi Cahyo, Abdul Rahman , Hasim Kipuw, Diego Michiels, Egi Melgiansyah, Mahardiga Lasut, Oktovianus Maniani, Andik Vermansyah, Titus Bonai, Patrich Wanggai

       Dan akhirnya, Indonesia mampu menuju final setelah penantian selama 14 tahun dan moga-moga mampu meraih emas yang terakhir kali diraih 20 tahun yang lalu.

      MAJU GARUDA MUDA!!!!!!